Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2023

Dampak SLS dan Paraben bagi Lingkungan

Gambar
Sumber: sustaination.id Bagaimana Dampak SLS pada Lingkungan? Sodium lauryl sulfate (SLS) dan paraben adalah bahan umum yang ditemukan di banyak produk perawatan pribadi dan rumah tangga. Namun, bahan-bahan ini dapat menimbulkan efek berbahaya bagi lingkungan, dan penting untuk mulai menggunakan produk bebas SLS dan paraben untuk mengurangi dampaknya. (Apriyani, 2020) SLS merupakan surfaktan yang biasa digunakan pada produk perawatan tubuh seperti shampo, sabun, dan pasta gigi. Ini dikenal sebagai iritasi kulit dan dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang. Namun bahaya sebenarnya dari SLS terletak pada dampak lingkungannya. Ketika SLS dicuci di selokan, dapat menumpuk di saluran air dan membahayakan kehidupan air. Ini juga bisa menjadi racun bagi tumbuhan dan hewan yang bersentuhan dengannya. Sumber:  thinkconscious.id Dampak Paraben di Lingkungan Paraben adalah bahan pengawet yang biasa digunakan dalam produk perawatan pribadi dan kosmetik. Mereka digunakan untuk mencegah p

Bahaya Penggunaan Produk dengan bahan SLS dan Parabens

Gambar
Sumber: sustaination.id Apa Itu Sodium Lauryl Sulfate (SLS)? Sodium lauryl sulfate (SLS) dan paraben adalah dua bahan umum yang ditemukan di banyak produk perawatan pribadi, termasuk sampo, sabun mandi, dan kosmetik. Namun, ada kekhawatiran yang berkembang atas keamanan bahan-bahan ini, dan banyak orang memilih untuk menghindarinya sama sekali. Dalam posting blog ini, kita akan melihat lebih dekat potensi bahaya SLS dan paraben, dan mengapa Anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk menghindarinya. SLS adalah surfaktan yang biasa digunakan dalam produk perawatan pribadi untuk membuat busa. Namun, itu telah dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan. Misalnya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa SLS dapat mengiritasi kulit, mata, dan paru-paru. Ini juga dikaitkan dengan gangguan hormon, yang dapat menimbulkan sejumlah efek kesehatan negatif. Selain itu, SLS dapat berbahaya bagi lingkungan karena tidak dapat terurai secara hayati dan dapat terakumulasi di saluran air. ( Daneshwara, 202